
Generasi yang Menulis Ulang Dunia, dengan Pena Nusantara
Di balik hiruk-pikuk teknologi, startup, dan budaya global yang berderu hari ini, ada generasi muda yang diam-diam menyalakan kembali api Nusantara dalam bentuk yang baru. Mereka adalah generasi milenial dan Gen-Z — anak-anak dari dunia digital — tetapi dengan jiwa yang tetap berakar pada tanah air, pada cerita, pada semangat leluhur yang tak lekang.
Mereka belajar coding dan berbicara tentang blockchain, namun di saat yang sama, mereka bangga memakai batik saat pitching di hadapan investor asing. Mereka membangun bisnis berbasis teknologi, tapi memilih nama perusahaan mereka dari bahasa Sansekerta, dari petuah-petuah kuno yang mereka gali sendiri.
Generasi Nusantara ini bukan generasi yang alergi terhadap perubahan. Mereka justru adalah perubahan itu sendiri. Namun, mereka menolak tercerabut dari akar. Mereka tahu bahwa untuk melangkah jauh, seseorang harus berpijak kuat pada tanahnya sendiri.
Di tangan generasi ini, tari Saman bisa viral di TikTok tanpa kehilangan sakralitasnya. Cerita rakyat dari pelosok bisa hidup kembali dalam bentuk film animasi atau game indie yang diunduh jutaan orang di seluruh dunia. Seni ukir dari Toraja bisa tampil di festival desain internasional, didorong oleh anak-anak muda yang percaya bahwa kearifan lokal adalah kekuatan global.
Mereka adalah generasi yang mengerti bahwa budaya bukanlah barang antik yang dipajang di museum. Budaya adalah napas yang hidup, yang tumbuh, yang mesti dihidupi dan diperjuangkan. Mereka tidak sekadar membanggakan masa lalu, mereka menghidupkannya dalam bahasa masa kini.
Generasi Nusantara sadar: perjuangan zaman ini bukan lagi melawan penjajah bersenjata, melainkan melawan arus globalisasi yang bisa menggerus jati diri. Mereka memilih menjadi pelaut baru di samudra digital — menavigasi dunia dengan kompas budaya yang telah diasah berabad-abad.
Merekalah yang meneruskan kisah besar ini: membuktikan bahwa darah Nusantara tidak sekadar diwariskan, tapi dihidupkan kembali — dalam coding, dalam karya, dalam langkah-langkah kecil yang menggema jauh ke masa depan.
Hari ini, di tangan Generasi Nusantara, cerita itu belum selesai.
Cerita itu justru baru dimulai.
**) Cetak artikel ini sebagai NFT untuk mengabadikan keterlibatan dalam sejarah, sekaligus untuk menunjukkan dukungan Anda terhadap Gerakan Masyarakat Sadar Literasi (Gema Serasi) . Klik Ikon LITE dibawah agar NFT (edisi terbatas) dapat ditambahkan ke koleksi Anda.